Hati memiliki berbagai peran penting bagi tubuh, diantaranya :
Hati dapat melakukan regenerasi dengan cepat untuk mengganti sel-sel yang rusak. Namun Jika
sel yang rusak cukup banyak maka dapat terjadi peradangan pada jaringan hati dan menyebabkan gangguan fungsi hati.
Beberapa penyakit yang
dapat terjadi akibat kegagalan fungsi hati seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati dan kanker hati
Biasanya, fungsi hati akan mulai terlihat penurunannya ketika kerusakan sel-sel hati mencapai 75%. Kerusakan hati dapat dialami oleh siapa saja termasuk orang dewasa, anak-anak hingga bayi. Banyak penyebab yang bisa mengakibatkan kerusakan fungsi hati. Hingga saat ini, penyakit hepatitis yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis dengan penyebab yang berbeda-beda
Terdapat 5 jenis virus hepatitis yaitu A, B, C, D, E. Kasus virus hepatitis yang paling sering terjadi di Indonesia adalah infeksi virus hepatitis A, B, dan C. Setiap Virus hepatitis memiliki dampak dan cara penularan yang berbeda. Umumnya virus hepatitis ditularkan melalui pemasangan tato atau tindik, hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi
Kerusakan fungsi hati dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang yang dikenal sebagai alcohol-related liver disease (ARLD). Hati memang dapat mencerna alkohol dan menyaring zat beracunnya untuk dikeluarkan dari tubuh. Namun saat alkohol dicerna tetap ada sebagian sel hati yang rusak dan mati. Meskipun hati memiliki kemampuan regenerasi, namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi alkohol, maka kemampuan regenerasi hati dapat terganggu dan menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya. Semakin sering dan semakin lama alkohol dikonsumsi, fungsi hati akan terus terganggu. Akibatnya, penyakit penurunan fungsi hati pun dapat mengancam anda
Hepatitis autoimun adalah penyakit kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjaga tubuh dari serangan bakteri, virus dan zat patogen lainnya justru menyerang sel hati yang sehat. Respons imun ini bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada organ hati atau disebut hepatomegali. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa berujung pada pengerasan dan gagal hati. Penyakit hepatitis autoimun tidak menular namun juga tidak dapat dicegah
Kondisi ini disebabkan oleh paparan senyawa kimia beracun. Jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik bisa berasal dari obat, suplemen makanan, suplemen multivitamin atau zat kimia lainnya. Mengonsumsi atau menggunakan obat-obat tertentu secara berlebihan dan tanpa mengikuti anjuran dari dokter bisa menyebabkan penyakit hati
Salah satu jenis obat yang dapat menyebabkan hepatitis toksik adalah obat penurun kolesterol golongan statin. Obat golongan statin bekerja dengan cara menghambat enzim HMG-CoA Reductase Inhibitor yang bersifat hepatotoxic sehingga menyebabkan fatty liver atau perlemakan dalam hati yang meningkatkan enzim transaminase (SGOT dan SGPT). Selain itu, obat kolesterol golongan statin juga bersifat myotoksik yang dapat menyebabkan nyeri otot hebat akibat kerusakan sel-sel otot atau disebut rhabdomyolysis.
Selain itu suplemen multivitamin juga berbahaya untuk organ hati. Suplemen multivitamin adalah produk untuk melengkapi kebutuhan nutrisi yang mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang memiliki nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Suplemen multivitamin berfungsi untuk mengurangi suatu risiko penyakit dan bukan sebagai pengobatan penyakit karena sebenarnya suplemen multivitamin tidak begitu diperlukan bagi tubuh jika asupan nutrisi makanan sudah seimbang. Suplemen multivitamin hanya sebagai bahan pelengkap, tidak harus dikonsumsi secara rutin atau berlebihan.
Gejala penyakit Hepatitis pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang bisa muncul akibat penyakit liver, yaitu:
Selain gejala yang muncul, penurunan fungsi hati dapat ditandai dengan peningkatan kadar enzim SGOT, SGPT, enzim GGT, alkali fosfatase, USG abdomen serta pemeriksaan penunjang lainnya. Kadar SGOT dan SGPT merupakan enzim hati, dan akan meningkat apabila terjadi penurunan fungsi hati.
Pengobatan penyakit Hepatitis sangat tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Penyakit Hepatitis yang terdeteksi pada tahap awal dan ditangani sejak dini memiliki potensi lebih besar untuk sembuh dibandingkan jika terdeteksi dan ditangani saat tahap yang lebih serius.
Gangguan fungsi hati bukanlah kondisi yang patut disepelekan.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya bahkan berisiko menyebabkan kematian.
Salah satu komplikasi serius adalah penyakit ensefalopati hepatikum yang terjadi akibat kadar amonia yang tinggi di dalam aliran darah dan otak. Seseorang dengan kegagalan fungsi hati memiliki lebih banyak amonia karena organ hati tidak berfungsi. Amonia masuk ke dalam darah, menuju otak, dan menyebabkan gejala akibat terganggunya fungsi otak.
Untuk mengatasi penyakit Hepatitis diperlukan pengobatan yang tepat agar penyakit yang dialami pasien tidak semakin parah. Berdasarkan sejumlah penelitian dan jurnal ilmiah, menyebutkan bahwa zat curcumin yang terkandung didalam temulawak sangat bermanfaat untuk mengatasi kerusakan hati.
Manfaat curcumin dari temulawak tidak bisa diambil hanya dengan cara tradisional seperti direbus atau diparut. Melainkan hanya bisa didapatkan secara maksimal melalui proses ekstraksi dengan teknologi khusus untuk mendapatkan zat curcumin secara maksimal.
Atas dasar itulah kami menciptakan ekstrak curcumin menggunakan teknologi nano yang dapat diambil manfaatnya sebagai agen hepatoprotektor yang termasuk kedalam program HEPACARE.
Program tersebut terdiri dari produk QUMKIN dan RAMUAN SIMPLISIA.
QUMKIN berfungsi sebagai hepatoprotektor dengan meningkatkan aktivitas antioksidan endogen salah satunya gluthation sehingga menurunkan radikal bebas, akibat terjadi pengurangan tingkat stres oksidatif pada hepar sehingga kadar glutathione akan meningkat, aktivitas AST dan ALT akan menurun.
QUMKIN bersifat antioksidan, anti peradangan (inflamasi), antifibrotik, induksi apoptosis, salah satunya melalui hambatan terhadap NF-κB, immunomodulator atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meregulasi respons imun.
Ekstrak curcumin dalam QUMKIN dapat mengurangi tingkat keparahan perlemakan hati (Hepatic Steatosis) dengan menghilangkan ikatan O-GlcNAc relation terhadap faktor NF-κB dalam sinyal peradangan.
QUMKIN dapat membantu dan memperbaiki nafsu makan serta yang terpenting dapat membantu memelihara kesehatan fungsi hati, serta ekstrak piperine untuk membantu meningkatkan bioavailabilitas cucurminoid.
Produk QUMKIN dapat diberikan untuk pasien dengan kondisi :
Dosis : 4 - 12 Kapsul Perhari
Komposisi :
Tiap Kapsul Mengandung : Curcuma xanthorriza rhizoma ekstrak 500 mgKegunaan :
Aturan Pakai : 2 x 1-2 Kapsul
Ramuan Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat, bahan ini belum mengalami pengolahan apapun hanya melalui proses pengeringan.
Ramuan Simplisia berfungsi sebagai hepatoprotektor dengan menekan proses inflamasi sel hati melalui penurunan kadar sitokin seperti interferon-y, TNF-α, dan interleukin-6.
Serta menurunkan aktivasi hepatic stellate cells (HSC).
Ramuan simplisia juga dapat menstimulasi sintesis protein yang diperlukan untuk regenerasi sel hati, sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas, dan memodulasi respon imun tubuh.
Dosis ramuan : 200 - 600 ml/hari
Kegunaan :
Dosisi Ramuan : 200 - 600ml perhari
Ketika kami mendapati keluhan pasien berkurang dibanding kedatangan awal pasien, kami merujuk pasien agar melakukan pengecekan darah ulang agar mengetahui perkembangan pasien selama satu bulan belakang.
Dari hasil laboratorium terbaru, kita bisa lihat bahwa didapati penurunan SGOT hingga 19 dimana nilai normal SGOT adalah < 33 dan SGPT hingga 48 dimana nilai normal SGPT < 50.
Hasil yang sangat luar biasa dan membuktikan bahwa kondisi pasien jauh lebih baik selama menjalani pengobatan herbal dari klinik ALKINDI dan istimewanya, hanya diraih selama satu bulan pengobatan.
Hasil laboratorium pasien setelah mengonsumsi Qumkin dan ramuan Simplisia dari klinik ALKINDI selama satu bulan
Rekam jejak medis yang dilakukan oleh klinik ALKINDI serta pengobatan herbal yang dilakukan, menepis segala asumsi bahwa pengobatan herbal dapat merusak organ tubuh, seperti organ hati dan ginjal.
Ternyata, pengobatan herbal dengan dosis dan formula yang tepat justru memperbaiki organ tubuh khususnya dalam kasus ini adalah fungsi hati.